Situ Cisanti Hulu Sungai Citarum

        Sungai Citarum merupakan salah satu sungai yang populer. namanya dikenal tidak hanya di lingkup Jawa Barat saja, namun beken juga di kancah nasional, bahkan dunia. Sayangnya, untuk sekarang, terkenalnya Sungai Citarum ini bukan karena keindahannya, tapi karena kualitas air di daerah hilirnya yang membuat kita bergidik. Maka, tidak heran jika sungai yang kita sayangi ini sempat diberi julukan Toilet Terpanjang di Dunia.

        Walaupun julukan itu menyakitkan bagi kita, semestinya kita mengambil pembelajaran untuk menaikan status sungai yang melalui kurang lebih 6 kabupaten di Jawa Barat ini, ke status sungai elegan, minimal zero waste, tanpa sampah dan limbah. Emangnya bisa? Harus bisa! Mungkin saja, indikator peradaban tinggi suatu masyarakat, dapat dilihat dari bagaimana kondisi sungai yang mengaliri pemukiman.

        Tapi, jangan menganggap seluruh aliran Sungai Citarum itu airnya berwarna hitam, berbau, dan penuh sampah, ya. Daerah Aliran hulu, kita akan melihat keindahan dan ketakjuban ciptaan-Nya, lho. Ada wilayah sepanjang 7 Km Citarum dengan pemandangan yang membuat mata tak berkedip saking kagumnya (yang ini, ditulis edisi selanjutnya, ya). Ada juga, pangkal sungai ini yang mengeluarkan mata air alami pegunungan yang bening dan menyegarkan. Ini, lho. Situ Cisanti, 0 Km Sungai Citarum.


Gambar 1 Citarum 0 Km


        Sumber mata air hulu Sungai Citarum yaitu Situ Cisanti. Secara administratif kawasan ini terletak di Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Situ Cisanti terletak di kaki Gunung Wayang (2181 mdpl) yang merupakan Gunungapi aktif di kawasan Bandung pada titik arboretum 73. Sebagai penampung mata air, Situ Cisanti harus dijaga kualitas dan kuantitasnya. Hendrayana (2010) mengemukakan bahwa sumber mata air yang paling layak dan paling baik dikonsumsi adalah sumber air yang berasal dari mata air pegunungan vulkanik. Mata air pegunungan vulkanik memenuhi tiga syarat karakteristik sumber air tanah, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.


Gambar 2 Situ Cisanti dengan latar Gunung Wayang

Situ Cisanti dikelilingi oleh hutan dengan latar vegetasi hutan tropis yang rimbun dan tegaknya Gunung Wayang. Kawasan ini merupakan daerah resapan air bagi keberlangsungan pengaliran tujuh mata air yang dibendungnya. Mata air yang mengalir masuk ke situ yaitu mata air Pangsiraman, Cikahuripan, Cikawedukan, Koleberes, Cihaniwung, Cisadane, dan Cisanti. Ketujuh mata air tersebut, pernah mengalami kekeringan saat aktivitas masyarakat untuk penggunaan lahan tidak terkendali. Peristiwa ini terjadi antara Tahun 1994-2003. Kearifan lokal masyarakatlah yang mengembalikan fungsi ekologis hutan lindung untuk keberlangsungan pengaliran mata air Situ Cisanti..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CAMPERNIK Sang Pemantik LIterasi

Me and Math

Sahabat Sejati